Sertifikasi Mainan Anak Dan Pentingnya Memilih Mainan Yang Aman

Sertifikasi Mainan Anak Dan Pentingnya Memilih Mainan Yang Aman. Kita tahu saat ini banyak sekali mainan anak yang beredar di pasaran. Namun apakah mainan yang banyak beredar tersebut sudah memiliki standar kualitas yang baik? 

Maka dari itu penting bagi kita sebagai orang tua untuk melihat standar kualitasnya. Standart kualitas pada mainan anak dapat di lihat pada sertifikasinya. Artinya ketika mainan tersebut telah mendapatkan sertifikat, berarti mainan tersebut telah di uji coba dan di jamin aman bagi anak-anak.

Seperti misalnya saja aman dari bahan dasar, zat pewarna, bahan-bahan kimia hingga mencangkup aspek kelistrikan yang ada di dalam mainan tersebut.

Dalam hal ini pemerintah pun telah mengatur secara tegas tentang definisi mainan anak. Bahwa yang dikategorikan mainan anak ialah setiap produk atau bentuk material yang di rancang atau dengan jelas di peruntukkan penggunaannya oleh anak-anak dengan usia 14 tahun kebawah.

Hal inipun telah di sebutkan dalam peraturan mentri perindustrian No.111/M-Ind/PER/12/2015, Bahwa SNI mainan anak yang di wajibkan adalah mainan untuk anak umur 14 tahun kebawah. Dengan ini kita tahu bahwa pemerintah sangat mendukung standarisasi kualitas dari setiap mainan anak yang ada atau beredar di pasaran.

Baca Juga: Beep Beep Walker Mainan Untuk Latih Berjalan Dan Berdiri

Peraturan Pemerintah Tentang Sertifikasi Mainan Anak Standar Nasional Indonesia

Sertifikasi Mainan Anak Dan Pentingnya Memilih Mainan Yang Aman

Bukan hanya itu saja pemerintah pun sangat serius dalam melindungi masyarakat, terutama anak-anak dari berbagai mainan yang memiliki kandungan berbahaya dan juga tidak memenuhi standar keamanan. Dalam hal ini juga pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan melalui kementrian perindustrian.

Tentang peraturan mentri perindustrian 29 Tahun 2018 tentang perubahan ketiga atas Peraturan Mentri Perindustrian No.24/M-Ind/PER4/2013 yaitu mengenai Pemberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada mainan secara wajib. 

Maka dengan adanya pemberlakukan SNI pada mainan secara wajib, pemerintah pun berharap bahwa bisa memiliki kontrol terhadap mainan yang beredar di pasaran saat ini. Karena kita tahu bahwa mainan yang beredar di pasaran pun bukan hanya produk lokal saja, melainkan produk impor pun cukup banyak membanjiri pasar dalam negeri.

Inilah harapan dengan adanya penerapan SNI pada mainan anak, sehingga mainan impor pun bisa tersortir secara selektif. Artinya mana mainan yang memang layak dan mana mainan yang tidak layak, Mana mainan yang aman dan mana yang tidak aman.

Dengan demikian mainan anak yang memenuhi standart saja yang nantinya bisa masuk ke dalam negeri. Selain itu ini pun berlaku bagi mainan yang di produksi dalam negeri.

Beberapa Contoh Sertifikasi Mainan Anak (SNI)

Berdasarkan yang telah di kutip dalam laman resmi Badan Standarisasi Nasional (BSN), bahwa ada lima jenis SNI yang berkenaan dengan keamanan dan keselamatan pada mainan anak. Diantaranya yaitu:

  1. SNI ISO 8124-1:2010, Keamanan Mainan – Bagian 1: Aspek keamanan yang berhubungan dengan sifat fisis dan mekanis.
  2. SNI ISO 8124-2:2010, Keamanan Mainan – Bagian 2: Sifat mudah terbakar.
  3. SNI ISO 8124-3:2010, Keamanan Mainan – Bagian 3: Migrasi unsur tertentu
  4. SNI ISO 8124-4:2010, Keamanan Mainan – Bagian 4: Ayunan, seluncur dan mainan aktivitas sejenisnya untuk pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggal
  5. SNI IEC 62115:2011, Mainan elektrik – Keamanan. 

Dengan hal tersebut BSN selaku lembaga pemerintah yang mengurus kegiatan standarisasi secara nasional menerapkan empat poin penting dalam penyusunan SNI. yaitu Pertama, mainan anak wajib terbebas dari unsur bahan kimia tertentu. Kedua, pada bentuk yang berkaitan dengan kemanan pada mainan, Ketiga, Unsur kelistrikan untuk mainan yang menggunakan daya baterai. Keempat soal mainan anak dengan kandungan pewarna zat Azo, dengan mainan berbahan kain.

Selain itu adanya penerapan kebijakan SNI ini berkaitan dengan maraknya mainan lokal maupun impor yang mengandung logam berat. Dimana kita tahu bahwa logal berat ini sangat berbahaya bagi kesehatan anak. 

Tips Memilih Mainan Anak Yang Aman

eraturan Pemerintah Tentang Sertifikasi Mainan Anak Standar Nasional Indonesia

Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya bahwa pemerintah sangat serius dalam memperhatikan keamanan dan kesehatan mainan anak. Ini sudah di buktikan dengan adanya SNI pada mainan anak. Meskipun begitu sebagai orang tua kita tetap harus selektif dalam memilih mainan untuk anak-anak.

Artinya peran orang tua tetap di perlukan dalam mencari atau memilih mainan mana yang layak dan baik untuk anak-anak nantinya. Sehingga mainan yang di mainkan bisa terbebas dari zat kimia, unsur logam berbahaya, aman dari segi bentuk ataupun dari segi kelistrikannya.

Berikut ini ada beberapa Tips yang harus di perhatikan ketika akan membeli mainan untuk anak-anak:

1. Jelas Keamanannya

Salah satu faktor penting yang harus di perhatikan dalam membeli mainan anak adalah bahan materialnya. Sebab jika material yang di gunakan tidak aman ini akan memicu timbulnya penyakit. Karena perlakukan anak-anak pada mainan tersebut sangat beragam.

Contohnya saja anak-anak atau balita akan sangat suka menggigit-gigit mainan. Ini bisa kita bayangkan jika material yang ada pada mainan tersebut tidak aman atau mengandung zat kimia tentu akan sangat berbahaya sekali.

Sehingga disinilah peran orang tua harus memastikan bahwa mainan untuk anak-anaknya terbebas dari material berbahaya. Dan bisa memastikan juga bahwa mainan tersebut sudah bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI).

2. Menyesuaikan Mainan Dengan Umur Anak

Ketika kita para orang tua sudah memastikan bahwa mainan tersebut aman. Langkah selanjutnya adalah untuk memastikan bahwa mainan tersebut sesuai dengan umur anak. Cobalah untuk menghindari ketidak sesuaian dengan umur anak.

Misalnya saja jenis mainan edukatif akan di sesuaikan dengan tingkat umur tertentu. Dan ketika mainan yang telah memiliki standar kualitas biasanya akan memberikan keterangan usia anak untuk menggunakan mainan tersebut.

3. Mempelajari Cara Memainkan Mainan Tersebut

Beberapa orang tua biasanya hanya membelikan mainan untuk anaknya, tanpa meraka tahu cara memainkannya. Kemudian orang tua berharap anaknya akan mengeksplorasi sendiri mainan tersebut. Cara tersebut sebenarnya bukan hal yang tepat.

Sebagai orang tua seharusnya dapat mengetahui cara memainkan atau menggunakannya. Kemudian kita mengajarkan hal tersebut pada anak-anak, sekaligus mengawasinya. Barulah kemudian ada saatnya di mana anak sendiri yang harus mengeksplorasi mainan tersebut.

4. Luangkan Waktu Untuk Menemani

Sebagian orang tua mungkin sangat sibuk, namun ada baiknya tetap meluangkan waktu untuk menemani sang anak dalam bermain. Peran orang tua sangat penting dalam mengajari dan memperhatikan gerak-gerik sang anak. 

Karena pada waktu tersebutlah biasanya kita bisa mengetahui setiap perkembangan motorik, kecerdasan, maupun sikap sosial anak.

5. Berunsur Edukatif

Dalam hal mainan orang tua di sarankan untuk memberikan mainan yang menghibur dan memiliki nilai edukasi. Misalnya saja berikan jenis mainan yang melatih kemampuan motorik maupun kecerdasannya. Ini untuk membantu mengembangkan beberapa aspek pada tumbuh kembang anak. Walaupun hanya dengan memainkan beberapa mainan saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker